DALAM SATU MASA AKU BERSEDIA MEMBANTU SAUDARA2QU
PENDAHULUAN
Bismillah hirrahmannirrahim
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan orang-orang yang mengikuti sunnahnya hingga hari kiamat.
Guna-guna, sihir,santet,teluh dan semacamnya kini menjadi komoditas harian mayoritas penduduk Indonesia. Meski memeluk agama islam, yang nota bene sangat menentang praktik-praktik syirik semacam itu, kondisi sosio historis yang masih terinduksi pesona animisme masa lampau membuat mereka tetap mengakrabkan hal-hal demikian. Nau'udzubillahi min dzalik!
Permasalahan menjadi lebih sulit ketika kita justru menjadi korban praktek itu. Alih-alih menghindari syirik, kebanyakan malah terjerumus kedalam perangkapnya, saat melakukan pengobatan dengan pergi kedukun-dukun sihir.
Sebenarnya, Al-Qur'an telah menyediakan penangkal yang manjur. Bukankah ia adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman? (QS Al Isra: 82, QS Fushilat: 44). Dan Rasulullah SAW pun mengajarkannya kepada umat ini, yaitu berupa doa-doa dari Al-Qur'an dan as-Sunnah yang disebut "Ruqyah".
Ruqyah berarti bacaan-bacaan untuk pengobatan yang sesuai dengan syari'at, yaitu berdasarkan riwayat shahih, atau sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati oleh para ulama.
Nah, untuk memudahkan kita dalam menghafal dan mengamalkan doa'a-do'a tersebut, saya menuliskan kompilasi ayat-ayat dan do'a ma'tsur dalam blog ini.
Mudah-mudahan bermanfaat dan berdaya guna, amin ya rabball alamin.
SEBAB-SEBAB TERKENA SIHIR,SANTET, KESURUPAN DAN SEBAGAINYA
Pada hakekatnya, sihir,santet,guna-guna dan sebagainya merupakan praktek yang menggunakan bantuan jin. ini terjadi jika seseorang mempunyai penjanjian dengan mahluk-mahluk tersebut, sebagaimana disyaratkan dalam surah al-jin ayat 6, lalu meminta bantuan mereka untuk memberi manfaat atau mencelakai seseorang. Pada saat itulah, jin dapat merasuki tubuh dan memulai operasinya.
Namun, ada kalanya sang jin menggangu atau masuk ketubuh seseorang karena keinginan mereka sendiri, dengan berbagai macam alasan. Entah karena kesakitan tersiram air panas, atau mungkin ia jatuh cinta kepada manusia, atau memang karena keisengan dia. Perlu diingat, bahwa tabiat jin itu suka berdusta dan cenderung berbuat jahat.
Tetapi jin tidak bisa merasuki seseoran kecuali saat ia tidak melaksanakan syariat Allah SWT serta tidak mendekatkan diri kepada-Nya. Kondisi semacam ini membuat jiwanya labil, sehingga pertahanan imannya menjadi longgar. Ada beberapa kondisi, dimana jin sangat mudah sekali masuk ke dalam tubuh manusia, yaitu saat marah sekali, takut sekali, senantiasa bernafsu syahwat dan lalai, melamun/stress berlebihan.
MACAM-MACAM GANGGUAN JIN
Setidaknya gangguan jin pada manusia meliputi :
1. Gangguan total, yaitu jin mengganggu seluruh jasad seperti orang yang mengalami berbagai sumbatan saraf.
2. Gangguan sektoral, yaitu jin memegang (mengganggu) salah satu anggota badan, seperti lengan, kaki, atau lidah.
3. Gangguan berkepanjangan, yaitu jin terus berada dalam jasadnya dalam waktu yang lama.
4. Gangguan sejenak, yaitu tidak lebih dari beberapa detik seperti mimpi buruk
Diantara dzikir yang harus dilazimi bagi setiap muslim pada umumnya, adalah kalimah :
" Laa Illaha Illallah wahdahu lasyarikallah lahulmulqu walahul hamdu wahua a'la qulli syai'in qodir." 100x (Al-Bukhari: IV/95 dan Muslim IV/2071)
"Bismillahi ar'fika mingkulli syai'in yu'dika wamin hasadi hasidin mingkulli din ainillahi yasfik."
(Dengan menyebut nama Allah, aku mengobatimu dari segala sesuatu yang menyakitimu dan kedengkian orang yang dengki dan dari setiap yang mempunyai mata jahat. Mudah-mudahan Allah menyembuhkanmu)
Amalan Yang Dapat Menyakiti Iblis
“Rosulullah bertanya kepada iblis, Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat?”
“Aku merasa panas dingin dan gemetar.”
“Kenapa?”
“Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat.”
“Jika seorang umatku berpuasa?”
“Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka.”
“Jika ia berhaji?”
“Aku seperti orang gila.”
“Jika ia membaca al-Quran?”
“Aku merasa meleleh laksana timah diatas api.”
“Jika ia bersedekah?”
“Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji.”
“Mengapa bisa begitu?”
“Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya. Yaitu keberkahan dalam
hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara
dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari
dirinya.”
“Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?”
“Suara kuda perang di jalan Allah.”
“Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?”
“Taubat orang yang bertaubat.”
“Apa yang dapat membakar hatimu?”
“Istighfar di waktu siang dan malam.”
“Apa yang dapat mencoreng wajahmu?”
“Sedekah yang diam – diam.”
“Apa yang dapat menusuk matamu?”
“Shalat fajar.”
“Apa yang dapat memukul kepalamu?”
“Shalat berjamaah.”
“Apa yang paling mengganggumu?”
“Majelis para ulama.”
“Bagaimana cara makanmu?”
“Dengan tangan kiri dan jariku.”
“Dimanakah kau menaungi anak – anakmu di musim panas?”
“Di bawah kuku manusia.”
Iblis Pecinta Yang Merana....
Iblis
adalah sosok yang kontroversi dan unik di dalam literatur agama-agama samawi.
Dia dibenci oleh sebagian besar ummat manusia dan konon kabarnya Iblis juga
dikucilkan Tuhan sampai akhir zaman. Iblis menjadi ikon perlawanan terhadap
aturan-aturan Tuhan dan menjadi musuh bagi hamba-hamba Tuhan yang taat
kepada-Nya.
Awalnya
Iblis adalah sosok yang sangat taat beribadah dan karena begitu mulianya
kedudukan Iblis sehingga dia diangkat oleh Allah menjadi komandan seluruh
malaikat, sebuah kedudukan yang sangat luar biasa. Nasib sial Iblis muncul
ketika Adam diciptakan Allah dan mendapat perhatian dan perlakuan istimewa dari
Allah. Hal ini yang membuat Iblis tidak senang sehingga dia berusaha mengambil
kembali perhatian Allah yang selama ini tercurahkan untuknya.
Iblis
kawatir Adam akan mengambil “kasih” yang selama ini diberikan sepenuhnya oleh Allah
kepadanya. Secara sederhana hubungan antara Iblis dengan Adam adalah hubungan
senior dan junior yang memperebutkan kasih sayang Tuhan.
Iblis
dimurkai Allah karena sikap sombongnya yang tidak mau tunduk kepada perintah
Allah untuk sujud kepada Adam. Kalangan ulama memperdebatkan tentang sujud dan
penghormatan. Al-Qur’an menulis sebagai sujud dan sebagian ulama (syariat)
mengartikan sebagai penghormatan, sementara sebagian lagi (hakikat) memaknai
sebagai penyembahan.
Bagaimana
mungkin Iblis mau sujud kepada Adam, sebelum Adam diciptakan oleh Tuhan, posisi
Iblis sudah menjadi seorang ahli ibadah yang kehebatannya diatas rata-rata
semua malaikat. Iblis terjebak dengan pandangan zahiriah (yang nampak) sehingga
mata bathinnya tidak mampu melihat sosok yang ada dalam Adam yaitu Allah SWT.
“Maka
apabila Aku sempurnakan
dia dan Aku tiupkan
padanya Ruh-Ku, hendaklah kamu tunduk sujud akan dia” (AL-HIJR: 29) menunjukkan bahwa
Allah memerintahkan Iblis sujud kepada Adam bukan sujud kepada jasmaninya,
bukan sujud sosok zahirnya akan tetapi sujud kepada “ruh-Ku”, sujud kepada nur
Allah yang telah bertajali di dalam diri Adam.
Bagaimana
mungkin Tuhan mau memberikan perintah yang sia-sia kepada malaikatnya untuk
sujud kepada sosok zahir Adam kecuali memang dalam diri Adam telah ada unsur
dari diri-Nya sendiri yaitu berupa Wasilah yang menjadi penyambung
hubungan antara manusia dengan Allah.
Allah
telah melihat bahwa Adam lah yang akan menjadi Khalifah (pengganti) Allah
dimuka bumi dan dari keturunan Adam juga kelak yang akan meneruskan tongkat
estafet kekhalifahan Allah di muka bumi ini.
Peristiwa
pembangkangan Iblis terhadap Allah ini akan sangat mudah kita pahami kalau kita
telah menjalani kehidupan berguru kepada Wali Allah. Setiap Guru sebelum Beliau
wafat atas petunjuk dari Allah akan memberikan petunjuk siapa kelak yang akan
meneruskan estafet kemursyidan dan kepada sosok itulah Guru memberikan seluruh
ilmunya dan menumpahkan semua Nur Allah yang selama ini tersimpan dalam dadanya
sebagai warisan dari Rasulullah SAW.
Maka
kisah Iblis dan Adam akan kembali lagi terulang dalam versi yang berbeda. Iblis
dengan segala kehebatan merasa bahwa dirinyalah yang paling berhak
menjadi khalifah membawa seluruh nama dan kebesaran Allah. Iblis yang
bermanifestasi kepada sosok murid yang merasa paling sakti dan hebat kemudian
menyatakan dirinya sebagai pengganti Guru dan menolak keputusan yang dibuat
Guru atas petunjuk Allah.
Iblis
yang dipecat sebagai komandan malaikat tentu saja yang hilang hanya jabatan dan
kedudukan sedangkan ilmu-ilmu yang didapat sebagai komandan malaikat masih
dimiliki. Ibarat seorang jenderal yang dipecat oleh Raja atau Presiden, yang
hilang hanyalah pangkat dan kedudukannya, sedangkan seluruh ilmu militer dan
ilmu jendral akan tetap melekat bersama dirinya. Melihat potensi Iblis yang
bisa membahayakan kekhalifahan Allah maka Allah mengumumkan kepada seluruh
malaikat bahwa Iblis telah dipecat dan diberhentikan secara tidak hormat dan
diperintahkan kepada seluruh malaikat untuk tidak lagi mengikuti instruksi Iblis.
Warning itu juga diberikan kepada Adam dan diperintahkan Adam untuk
menyampaikan pesan penting ini kepada anak cucunya agar tidak mengikuti
langkah-langkah Iblis yang telah dimurkai Allah.
Walaupun
demikian, posisi sebenarnya Iblis disisi Allah tidak ada yang mengetahui
kecuali Allah. Apakah Allah membenci Iblis? Tentu saja tidak, karena Allah
terbebas dari sifat-sifat tercela. Apakah Iblis musuh Allah? Tentu saja tidak,
bagaimana mungkin Sang Maha Raja Dunia Akhirat, pemilik seluruh alam bisa
memiliki musuh. Iblis adalah sosok yang pernah dicintai Allah, pernah menjadi
kekasih yang sangat dikasihi oleh Allah dan tentu saja yang membuat Iblis mau
menderita, dihina sepanjang masa dan mau kekal di neraka karena dia memang
sangat mencintai Allah melebihi kecintaan malaikat terhadap Allah.
Iblis
adalah sosok Pecinta Merana yang harus menanggung akibat atas kesalahannya
kepada Sang Kekasih dan konon kabarnya Allah hanya memiliki Kekasih dan tidak
memiliki mantan kekasih, sekali Allah menumpahkan kasih sayang maka itu akan
abadi sepanjang masa.
Untuk
menjadi pedoman kepada seluruh manusia, Allah telah membuat dua jalan untuk
bisa sampai kepada-Nya, via Adam atau via Iblis. Karena kita diberikan pilihan
maka sebagai keturunan Adam kita akan memilih mendekatkan diri kepada Allah via
Adam, melalui para Rasul dan Wali. Kita tentu saja tidak memilih jalan kepada
Allah via Iblis karena disamping itu bukan jalan yang “alamiah” buat kita, juga
sangat mengandung resiko tinggi.
Demikian.